Senin, 25 April 2011

Gunung Suci Pusuk Buhit



Ada sebuah gunung keren di sisi barat Samosir. Namanya Pusuk Buhit. Bentuknya seperti piramida yang anggun menjulang tinggi ke awan. Jarang sekali kita dapat melihat puncak gunung dengan ketinggian 2.100 m DPL ini karena selalu terselubung awan. Namun sesekali dia menampakkan wajahnya yang menawan itu, seakan ingin melihat keindahan sekelilingnya, kemudian bersembunyi lagi.

Banyak cara kita dapat menikmati kehebatan Pusuk Buhit ini. Antara lain:
Dari segi keindahan mata, tentu saja, siapa yang tidak tercengang kalau kita memandang dari menara penatapan Tele. Dalam satu pandangan mata, kita dapat melihat gunung kerucut megah ini yang di sekelilingnya terdapat danau nan indah, perkampungan tua, bukit-bukit hijau yang berbaris rapih, air terjun deras yang keluar dari salah satu tebing terjal bukit-bukit itu, burung elang yang terbang santai mencari mangsa dan hutan perawan indah Tele. Belum tentu setiap negara punya suatu pemandangan dahsyat yang lengkap seperti ini.

Dari segi sains, menurut beberapa penelitian para ahli, gunung inilah yang tidak meletus dari rangkaian beberapa gunung Toba yang mengalami ledakan mega vulkano 75.000 tahun yang lalu. Hal ini membuktikan energi kuat masih tersimpan di gunung tersebut.

Secara mitos, banyak sekali orang membuat konsep-konsep tertentu mengenai pusuk buhit ini. Ada mitos Batak yang mengatakan dari sanalah asal-usul nenek moyangnya yang turun dari banua ginjang dan kemudian beranak pinak. 

Yang terakhir, Secara spiritual. Dengan berada di sekitar gunung ini, kita akan merasakan pengalaman spiritual yang berbeda dengan tempat-tempat lain di muka bumi ini. Walau belum tertarik untuk naik ke puncak gunung ini, aku meyakini ada sesuatu di atas sana, entah apa. Namun hal itu telah menjadikan pusat perhatian para paranormal di seluruh dunia. Maka lihirlah berbagai macam teori-teori spiritual dari mereka mengenai gunung sakral ini.

Tidak sedikit orang asing yang telah meneliti kekuatan energi dari Pusuk Buhit. Namun belum ada dari mereka yang berhasil mengetahui apa rahasia dibaliknya. Terus terang, hal ini juga merambah perhatianku untuk mengetahui lebih lanjut apa rahasia itu.

Ada beberapa orang mempercayai manusia dapat memanfaatkan kekuatan energi dari gunung ini. Mereka umumnya meminta kekayaan, keturunan, kekuasaan, dan kemampuan-kemampuan gaib tertentu. Katanya kita harus mendaki sampai puncak dengan membawa ayam putih, ayam hitam, kambing, dll, sebagai persembahan atau imbalan atas permintaan kita. Itulah saratnya supaya ‘ompung itu’ atau roh-roh yang bermukim disana mau mengabulkan permintaan kita. Bodo kali lah manusia ini, kupikir. Mau pula dia disuruh-suruh sama roh-roh itu. Padahal manusia itu makhluk Tuhan paling tinggi yang berkuasa terhadap mahkluk lain.

Aku ini orang yang penakut pada begu dan hal-hal gaib (hehehe buka kartu nih…). Oleh karena itu awalnya aku pun menjadi agak antipati dengan Pusuk Buhit. Dengan memandangi puncaknya saja dari jauh, langsung mengingatkanku pada hal-hal pardatuan yang tidak sesuai dengan iman kepercayaanku. Jadinya aku selalu takut untuk dekat-dekat dengannya bahkan membicarakannya saja aku tidak mau (baca: The Journey -Part 1).Namun karena seringnya aku berkunjung ke daerah sekeliling Pusuk Buhit, rasa ingin tahu itu semakin besar, semakin besar dan semakin besar. Sampai akhirnya aku coba untuk “menyamakan frequensiku” dengan alam Bona Pasogit, menggunakan hati dan pikiran yang berlandaskan pada iman percayaku pada Tuhan. Ternyata aku mendapat jawabannya yang jika dirangkup dalam satu kalimat pendek adalah: “Tuhan itu sungguh luar biasa Maha Agung”. Dialah Allah yang Maha Satu. Kreator Yang Maha Sempura. Benar-benar manusia tidak lebih dari sebuah debu di hadapan-Nya.

Hal ini membuat paradigmaku terhadap Pusuk Buhit bergeser 180 derajat. Dari paradigma tentang ilmu-ilmu gaib dan perdatuan, sekarang aku memandang Pusuk Buhit mirip dengan pandangan orang terhadap Gunung Sinai. Bagiku, Pusuk Buhit adalah suatu tempat paling suci di seluruh muka bumi ini. Kekuatan energinya memudahkan manusia merasakan hubungan vertikal secara langsung dengan Penciptanya.
Sejak puluhan ribu tahun yang lalu, manusia-manusia dulu memanjatkan puji-pujian kepada Tuhan Yang Maha Kuasa di puncak gunung ini. Hanya DIA, Sang Pencipta. Tidak ada yang lain.

Orang-orang itu adalah manusia-manusia pilihan yang berasal dari suatu ras tertentu yang jauh berbeda dari ras-ras keturunan Adam lainnya. Mereka datang dari tanah yang sangat jauh dengan sampan, ditempatkan dan dilindungi Tuhan di taman pertama yang diciptakan Tuhan sendiri yang bernama Eden. Dipintu masuk taman itu terdapat Bait Allah tempat penghuni Eden memanjatkan sembah pujian terhadap Tuhan. Taman itu sekarang bernama Samosir. Bait Allah itu sekarang bernama Pusuk Buhit. dan keturunan orang-orang itu sekarang, yang telah bercampur darah dengan ras lain, menamakan dirinya Batak.

Namun, sebagai bangsa pilihan, orang Batak sendiri tidak menyadarinya bahkan cenderung untuk malu mengakuinya. Secara Turun-menurun, kepercayaan pada Tuhan ini telah terkikis dan makin memudar. Manusa Batak mulai menduakan Tuhan Debatanya dengan pergi ke datu-datu dan lebih menyukai pertolongan roh-roh sesat ketimbang lansung ke pencipta-Nya. Sehingga kekuatan energi alam Pusuk Buhit ini telah disalah gunakan sebagai tempat penyembahan berhala. Untuk sebagian orang, Pusuk Buhit telah berubah fungsi secara drastis dari Bait Allah menjadi tempat penyembahan berhala. Menurut informasi dari penduduk yang bermukim di kaki Pusuk Buhit, tidak sedikit orang Batak mulai dari rakyat biasa sampai pejabat tinggi pemerintahan yang mendaki Pusuk Buhit untuk minta kekuasaan dan kekayaan. Mereka meminta kepada roh-roh sesat yang mengaku-ngaku dirinya leluhur orang Batak.

Tidak hanya di masa kini. Sejak awal masehi inipun sebagian dari ompung-ompung kita banyak yang melakukan penyelewengan itu. Karena mereka dijanjikan oleh roh-roh sesat itu hal yang instan, yang dapat langsung dirasakan hasilnya, ketimbang mengikuti perintah Tuhan Debata yang terlihat sulit untuk dijalani dan lama khaisatnya. Namun alam itu adalah hukum. Tuhan adalah Allah yang cemburu. Hukuman pun datang kepada bangsa pilihan ini berupa kemiskinan, bencana, percerai-beraian keluarga dan keturunan, pertikaian antar saudara, tertindas ras manusia lain, dan hukuman lainnya.

Namun, sebagai bangsa pilihan, Tuhan sudah terlanjur memberikan berkat berlimpah terhadap ras ini. Jadi tidak heran jika setiap manusia Batak dikaruniai Talenta yang lebih dari pada manusia lain. Janji Tuhan adalah abadi. Hal ini terbukti dari banyaknya bidang-bidang profesi yang diisi oleh orang Batak. Mulai dari pengacara, dokter, seniman, IT, akuntan, sampai kepada level tinggi pemerintahan. Hampir tidak mungkinlah di suatu perusahaan besar tidak ada orang Bataknya yang menduduki posisi tinggi.

Bahkan, menurut seorang sumber terpercaya, badan intelegen Amerika telah mengetahui hal ini dan telah memperhitungkan ras Batak sebagai ras yang tidak dapat di pandang enteng. Mereka bahkan memanfaatkan hal ini. Sehingga mudah sekali bagi orang Batak untuk bekerja di Amerika. Jarang sekali ada orang Batak yang hanya menjadi tukang cuci piring atau pekerja kasar di negeri Paman Sam itu.

Ada satu lagi penyelewengan yang dilakukan manusia Batak. Walau mereka tetap meyakini iman kepada Satu Tuhan, mereka tidak memelihara tanah perjanjian yang diberikan Tuhannya kepada mereka. Malahan taman itu diabaikan begitu saja, tidak diperhatikan seolah-olah Samosir adalah sebuah tempat biasa yang menyerupai pulau dengan pohon-pohon didalamnya dan menghilangkan kesuciannya.

Hal ini terbukti tidak adanya peranan “gereja-gereja manusia Batak” dan mesjid-mesjid manusia Batak” yang mempunyai program-program pelayanan berupa pemeliharaan lingkungan. Bagi mereka, pengertian pelayanan itu adalah melayani Tuhan dengan terus menerus beribadah sesering mungkin supaya Tuhan lihat mereka ini orang yang saleh dengan harapan bisa masuk Sorga.

Aku pernah tersentak dengan komentar anak berumur 4 tahun setelah guru sekolah minggunya menjelaskan topik tentang “pelayan Tuhan”. Dengan polosnya anak itu mengomentari guru sekolah minggunya, “Kalo Tuhan kan sudah Maha Sempurna, kok masih perlu dilayani lagi ya…. Yang perlu dilayani itukan mahluk ciptaan Tuhan yang masih perlu bantuan”. Guru sekolah minggu itu pun diam tak berkata-kata. No komenlah.
Disamping itu, ada juga manusia Batak yang walaupun tetap percaya Tuhan itu Satu, menanggap Pusuk Buhit itu tempat keramat yang penuh dengan roh jahat. Hal ini terbukti dari masih saja ada suara menentang ketika Uskup Sinaga menggelar Paskah Raya di Pusuk Buhit, bukannya di Tarutung tempat misionaris German itu bermukim.

He..eh tahe! Terserahlah orang mau bilang apa terhadap pusuk buhit ini. Bagiku, Pusuk Buhit adalah Gunung yang sangat indah menawan. Suatu tempat tertinggi di Danau Toba yang merupakan spot terbaik untuk melihat keindahan alam Danau Toba dan sekitarnya. Juga Gunung yang suci. Tempat manusia mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa. Tempat memanjatkan sembah syukur kepada Tuhan. Tuhan yang mana? Tuhan yang menciptakan alam semesta ini.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar